Nekat Siapkan Dana Pensiun Dengan BNI SIMPONI

By Farichatuljannah - 7:27 PM

Dulu, saat masih SMA dan tinggal di asrama pelajar, setiap semester aku mendapatkan beasiswa Rp.200.000. Dengan penuh perjuangan aku ngempet alias menahan diri untuk tidak menggunakan uang itu dan memaksa diriku untuk menyimpannya saja. Selepas SMA tentu aku ingin langsung kuliah. Tapi melihat kondisi orang tua tak memungkinkan aku masuk kuliah tahun itu juga.


Akupun utarakan niat ingin kuliah segera, kepada Bapak.

“Bapaaak… (sambil glendotan) aku pengen daftar kuliah di Jogjaaaa”

“Iyaaaa pasti noohhh,, anak bapak sing ayu dewee… nunggu ya kalau bapak dapat rejeki langsung daftar”

“Gak usah nunggu ada rejeki.. ini sudah ada uang buat daftar dan bayar SPP kalau aku lulus seleksi nanti..” 

Meski cukup kaget, Bapak akhirnya merestui aku pergi kuliah ke Jogjakarta, urusan biaya makan dan kos nanti akan aku usahakan sendiri. Alhamdulillah empat tahun lebih sedikit aku pun bisa lulus kuliah dengan predikat cumlaude. inilah keNEKATan ku for the first time.



Coba aku gak nekat nabungin uang beasiswa ku waktu SMA? dan memilih untuk menggunakan uang beasiswa itu untuk jajan, untuk shopping dan lain-lain, aku tidak bakal bisa daftar kuliah.

Alhamdulillah sebelum wisuda aku sudah diterima bekerja di salah satu stasiun Radio di Yogyakarta. Gajinya bisa dibilang enak untuk ukuran pekerjaan yang sangat enak. #lohmaksudepiye? Ya pokoknya cukuplah buat  memenuhi kebutuhanku sendiri. 



Tapi…………………………………………

Awal tahun 2014 lalu, Bapak sakit dan harus dirawat di Rumah sakit beberapa kali hingga harus menjalani sebuah operasi. Perawatan di Rumah sakit dan biaya operasi  bukanlah angka yang sedikit. Sedangkan Bapak dan ibu tak lagi bekerja karena usianya yang sudah senja. 



Semua pembayaran dan pembiayaan perawatan Bapak di tanggung oleh ketiga kakakku. Pada pembayaran rumah sakit terakhir, kami kekurangan dana dan sudah tidak tau harus membayar dengan apa lagi.  Aku sendiri tak bisa berbuat apa-apa? Berapa sih gajiku?? Tidak ada apa-apanya. 

Sejak saat itu aku baru sadar, bahwa hidup tidak hanya untuk memenuhi kebutuhanku sendiri, tapi orang-orang di sekitar juga membutuhkan aku.

Mungkin bulek (tante) tau keadaan kami. Tiba-tiba bulekku datang dan memberikan dana 10 juta.

“Ini lho nak, kalau kurang pakai uang bulek saja…”
“Loh bulek… banyak banget ini, bulek enggak njual apa-apa kan?”
“enggak usah khawatir, itu dana pensiunnya bulek sama paklekmu”

Aku hanya menjadi saksi bisu ketika Bulek ku memberikan bantuan dari dana pensiunnya kepada kakakku guna melunasi pembayaran rumah sakit. Paklek dan Bulek ku itu dahulu memang bekerja sebagai PNS maka tak heran jika di usia senjanya masih sejahtera. Dalam hati berkata “enak sekali ya sudah tidak kerja tapi masih punya uang sebanyak itu”. 

  Sejak saat itu aku mulai gusar dan merasa tidak nyaman. Bukan tidak nyaman karena Bapakku sakit, tapi gelisah memikirkan masa depanku sendiri kelak akan seperti apa?


Iseng-iseng buka dompet, ada ATM BNI, lalu kuambil buku tabungannya. Kulihat kok BNIku ini fungsinya buat nerima gaji dan tarik uang di ATM saja ya, tak pernah ada uang yang kusisakan untuk masa depanku, masa tua ku, saat dimana aku tak bisa bekerja lagi nanti.

Kemudian ku cari tau, bagaimana caranya dengan BNI aku bisa mendisiplinkan diriku menyiapkan dana pensiun untuk masa depan. Ahaaaa!!! Setelah aku browsing-browsing di Google, ternyata BNI punya program layanan BNI Simponi. 



Yup ketemu! Namanya BNI Simponi.  BNI Simponi merupakan layanan program pensiun yang diadakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk  (DPLK BNI). Wow sudah lama juga, ternyata BNI simponi sudah ada sejak tahun 1994


Alasan Penting Siapkan Dana Pensiun Sejak Muda Dengan BNI Simponi


Kenapa Harus Sejak Muda?

Pertama Saat muda adalah usia produktif. Saat dimana aku masih bisa bekerja semaksimal mungkin, menyisakan sedikit penghasilanku demi masa depan. Kalaupun penghasilanku masih cukup kecil, aku masih bisa mengerjakan hal lain untuk mendapatkan uang guna sedikit menabung untuk masa depan. Harus NEKAT pasti bisaaa!!


Kedua Aku tak pernah tau masa depanku akan seperti apa? Apakah aku akan menjadi istri orang yang kaya raya tujuh keturunan? #ngayal# Akahkan aku seperti Bulekku yang menjadi PNS punya dana pensiun namun anaknya hanya satu itupun tinggal di luar jawa? Atau aku akan menjadi seorang wiraswasta yang memiliki anak-anak banyak seperti Bapakku? Atau aku akan menjadi orang yang seperti apa? So, Aku harus NEKAT siapkan masa depan sejak sekarang.

Kenapa Harus Dengan BNI Simponi?

Karena Apapun Profesinya Bisa Punya Dana Pensiun BNI Simponi

Asyik ya, Sekarang tidak harus jadi pegawai negeri atau pegawai BUMN untuk bisa memiliki dana pensiun

Dengan BNI Simponi, apapun profesi kita, mulai dari pegawai swasta, Dosen, guru, nelayan dokter, notaris, konsultan, akuntan, pengacara, arsitek, sopir, pedagang, petani, buruh, mahasiswa ,bahkan tukang parkir, tukang bakso juga bisa loohh.


Pokoknya siapa saja yang menginginkan kesejahteraan di masa tuanya di saat tak mampu lagi  



Karena Caranya Mudah

Ternyata tidak serumit dan sesulit yang aku bayangkan untuk menyiapkan dana pensiun untuk masa depan. Selain siapapun bisa, tidak harus pegawai negeri, cara memiliki BNI Simponi sangatlah mudah. Cukup datang ke kantor BNI terdekat, bawa fotocopy KTP, fotocopy kartu keluarga dan setoran awal Rp.250.000,-

Buat pegawai parttime sepertiku uang Rp.250.000,- itu lumayan lho, lumayan banyak maksudnya hehehe. Tapi demi masa depan tak apa. Nurutin kebutuhan gak ada habisnya. Jadi, Harus NEKAT!


Setelah itu baru isi aplikasi, termasuk menentukan umur pensiunnya mau kapan? Kalau di BNI Simponi minimal usia pensiunnya 45 tahun. Hmmmm kira-kira aku mau pensiun umur berapa yaaa?? 55 tahun aja lah…..


Karena Iuran, Administrasi dan Pajaknya Ringan

Dengan BNI Simponi Iuran bulanannya juga sangat ringan. Karena minimal iurannya adalah Rp.50.000,- . Wah, kalau segitu kuatlah aku sebagai pegawai parttime ini untuk menyisakan uang 50 demi masa depan. Harus NEKAT! Pangkas  dana jajan gorengan! #loh?? Hehehe Ingat demi masa depan yang sejahtera dan masa depan SEHAT hehehe.

Eits, iuran bulanan ini bebas lho.. 50 ribu itu hanya batas minimalnya. Kalau mau iuran perbulannya 100 Ribu, 200 Ribu atau 1.000.000 juga gak apa-apa. Tapi kalau di awal iuran sudah menentukan minimal  100 Ribu (misalkan), iuran berikutnya tidak boleh kurang dari 100 ribu, tapi kalau lebih dari 100 Ribu boleeeeeeeh…. Trus kalau suatu saat dibulan tertentu kita tidak bisa membayar iuran bagaimana?? Ssstttttt aku sudah tanya sama mbak customer servis BNI, Gapapa kok santai ajaaaaa…. Kan BNI Simponi sifatnya flexible.

Biaya Administrasi BNI Simponi juga sangat ringan. Hanya Rp.18.000 per tahun! Yah murah lah, setahun loh itu, dibandingkan kita nyimpan uang sendiri hayo? Bukannya masa depan cerah malah masa depan suram, karena uangnya gak jadi ditabung malah dipakai terus hahhaha…


Oya satu lagi, sekarang apa sih ya yang gak ada pajaknya? Orang jadian pacaran aja harus bayar pajak jadian kepada teman-temannya hehehe #bercanda#, begitu juga kalau kita menyiapkan dana pensiun di BNI Simponi. Kita juga akan dikenai pajak. Cumaaaaa…. Bedanya kalau di BNI Simponi kita baru akan dikenai pajak setelah dana kita di  Rp.50 juta  akan dikenai pajak 5%. Trus Rp.50 juta-Rp.250 juta pajaknya 15%.


Karena Mudah Melakukan Setoran BNI Simponi

Untuk melakukan Setoran iuran BNI Simponi juga sangat mudah, ada empat cara yang bisa kita lakukan. Pertama dengan Tunai di seluruh Kantor Cabang BNI terdekat Atau transfer dari bank lain. Melalui fasilitas autodebet dari rekening tabungan atau giro di BNI Juga bisa. Atau manfaatkan ponsel pintar kita melalui layanan fasilitas Phone Banking BNI.


Aiiiih kalau aku ya pilih fasilitas autodebet dari reening atau giro BNI saja. Soalnya selama ini gajianku perbulan dikirim lewat rekening, supaya menyiapkan dana pensiunnya gak terasa berat, maka aku pilih autodebet saja. Simple, gak repot dan aku bisa ‘paksa’ diriku disiplin menyiapkan pensiunku.

Karena Kalau Tidak Bisa Iuran Lagi Dana Kita Tetap AMAN
Ada satu hal yang terlewatkan, yaitu kalau kita tidak bisa membayar iuran lagi sampai beberapa kali bagaimana ya? Yup akhirnya dari pada bertanya-tanya sendiri, aku hubungi BNI Call di 5000. Ahaa..!! aku mendapatkan informasi, kalau selama 3x (3bulan) tidak bisa membayar iurannya maka dana iuran kita akan otomatis by system di kirim ke rekening yang sudah ditentukan pada awal pembuatan.


Karena Uang kita Akan Dikelola Dengan Baik
Hai haiiii uang iuran bulanan kita di BNI Simponi gak Cuma ditumpuk aja lhoooh tapi juga aka dikelola oleh BNI. Nanti diawal pembukaan BNI Simponi kita akan diminta untuk mengisi pilihan investasinya. Seperti ini


Namun yang perlu hati-hati karena ini bermain investasi di pasar dunia, kita harus cermat. Jujur saya mengingat niat NEKAT menyiapkan dana pensiun sejak awal aku sendiri juga tak mau beresiko.

Aku tanya pada mbak Customer Servis BNI mana yang paling aman buat saya orang kere yang nekat punya dana pensiun ini?
Jawabannya adalah Paket 6
 





Karena Manfaat Pensiun BNI simponi Luar Biasa

Ini juga jawaban mengapa harus dengan BNI Simponi untuk menyiapkan dana pensiun, karena manfaat pensiun BNI Simponi juga sangat flexible.  Kita bisa mengambil manfaatnya secara berkala ataupun sekaligus.

Pensiun Normal

Jika diawal menjadi peserta BNI Simponi ini, aku menetapkan usia pensiunku 55 tahun, nah di usia itulah aku mulai bisa mengunduh apa yang selama ini aku tabung. 

Pensiun Percepat

Wah jika tiba-tiba aku resign dari pekerjaanku dan tidak punya penghasilan lagi bagaimana dong? Padahal aku belum masuk usia pensiun BNI Simponiku yaitu 55 tahun. Gaaaakkk masalah. BNI Simponi juga memberikan manfaat pensiun dipercepat, kita tetap bisa mengambil manfaat BNI Simponi kalau minimal usia 10 tahun sebelum pensiun normal dan berhenti dari kepersertaan. Misalkan aku menentukan usia pensiunku 55 tahun, lalu aku ingin pensiun percepat berarti aku bisa mengambilnya minimal usia 45 tahun.

Pensiun Cacat.

Kita memang selalu berdoa yang terbaik dalam hidup kita. Namun jika ternyata suatu saat kita kecelakaan dan mengalami cacat permanendan tidak bisa melanjutkan iuran lagi, kita tetap bisa mengambil manfaat pensiun.

Peserta Meninggal Dunia
Semua orang berharap panjang umur dan hidup bermanfaat. Tapi yang namanya ajal hanya Tuhan yang tau. Jika, aku (misalkan) yang menetapkan usia pensiun di BNI Simponi  55 tahun, namun sebelum umur 55 tahun ternyata aku (naudzubillah ya) sudah meninggal, makan manfaat pensiun yang selama ini kita tabung akan dibayarkan kepada ahli warisku.


Makanya di awal pengisian formulir kita diminta memberika fotokopi kartu keluarga. Atau jika bukan keluarga kita bisa menunjuk orang lain yang bukan ahli waris.
 
Yaaah begitulah kiranya, mengapa aku harus nekat menyiapkan dana pensiun sejak muda dengan BNI Simponi. Kalau tidak nekat mau kapan mulai menyiapkan dana pensiun untuk masa depan?? Nunggu jadi Pegawai Negeri? Lihatlah… dari 1000 orang yang mendaftar hanya 1 orang yang dibutuhkan untuk  satu lowongan. 

Nunggu ada uang lebih perbulannya? Hmmm kita manusia diciptakan lengkap dengan nafsu manusiawi kita, yang dasarnya tak pernah merasa puas. Kalau nurutin kebutuhan tak akan ada habisnya. Kalau gak nekat sekarang juga buat nyiapin dana pensiun dari sekarang, sejak muda mumpung tenaga kita masih sempurna, lantas kapan lagi??


Padahal masa depan tak pernah ada yang tau akan seperti apa. Jika sudah menyiapkan semua sejak muda, paling tidak di masa pensiun nanti tidak akan kelabakan. Bingung kalau butuh apa-apa.

Nekat yuk siapkan dana pensiun sejak muda dengan BNI Simponi, kalau gak sekarang.. Kapan lagi??

Tentang BNI Simponi bisa lihat di http://bit.ly/BNI_Simponi


Tulisan ini diikutsertakan dalam

  • Share:

You Might Also Like

22 comments

  1. wow ada yang kebakaran nih,., haha.. btw, keren banget + komplit ni mak,.. sukses ya

    ReplyDelete
  2. hahhaa... iya donk.. untuk hal-hl yang positif, demi masa depan kita harus kebakaran... Biar kalau tua nanti ayem :))

    ReplyDelete
  3. Ha....ha....kompornya mana sih yaaa...*edisikompormledug.

    keren! komplit!

    ReplyDelete
  4. Hahahha.. itu tuuuuu kompornya yang pada punya BNI Simponi :))

    ReplyDelete
  5. Hehe...kepanasen meneh mbak..hihi..sesama blogger memang harus saling ngomporin..keren mba icha ulasane mantep;)

    ReplyDelete
  6. DPLK nih yee hahahaha sukses, Cha :D

    ReplyDelete
  7. link lombanya yg mana ya mak...

    ReplyDelete
  8. @mbak arifah... iya e wah aku akhir akhir ini emang sedang kepanasen semangat hehehe makasih mb :))

    @Phie Makasih say..ayooo siapakan masa depanmu jugaaa...

    @Santi Dewi.. ayo mba ikutan juga ini link lombanya http://www.bni.co.id/id-id/bnipromo/bnipromo8.aspx :))

    ReplyDelete
  9. Semoga menang lombanya ya mak icha...

    ReplyDelete
  10. Amin mbak Yuni...makasih doanya :)) sukses buat mbak Yuni juga

    ReplyDelete
  11. aih keren, dari biaya kuliah sendiri, sebelum wisuda udah diterima kerja lagi :D

    ReplyDelete
  12. Hmm.. Saya lebih suka menggunakan kata konsisten daripada nekat. :) Kome balik ya kak http://wahyuyuwono.wordpress.com/2014/05/03/aku-muda-dan-gak-takut-pensiun/

    ReplyDelete
  13. @Dini Triyama
    hihihi itu the power of kepepet mbak hehee :)) makasih yaaa sudah berkunjung

    @Wahyu
    Konsisten sama nekat kan bedaaaaa.......

    ReplyDelete
  14. Wah mbak Icha Liebseter Award nih.. http://ceritajengyuni.blogspot.com/2014/05/liebster-award.html

    ReplyDelete
  15. tuing-tuing,, keren, bisa dipertimbangkan ini. mumpung masih muda hehe

    ReplyDelete
  16. btw pajaknya gede bgt yak..wkwkwk

    ReplyDelete
  17. Sudah mulai terfikir untuk nabung dana pensiun...

    ReplyDelete
  18. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  19. Bentar lagi ane juga mo buka tabungan pension

    ReplyDelete
  20. Sy nekad memulainya satu bulan lalu.... walau sudah cukup lambat mendapatkan informasi... tapi lebih bakk daripada tidak. Salam...

    ReplyDelete
  21. Aku udh punya tabungan yg seperti ini dari awal masuk kerja pertamakali :).. bukan BNI simponi sih, tapi sistemnya sama, dan yg bikinin itu kantor, khusus utk semua staffnya, di LUAR uang gaji.. makanya bersyukur banget, dan ga ush repot2 nyisihin gaji lagi :D.. memang penting bgt mbak, apalagi buat orang yg susah nabung kyk aku.. tabungan yg dipaksain gini jd berguna kalo udh pensiun.. jadi tiap 6 bulanan kita tinggal terima reportnya aja udh berkembang sebanyak apa :)

    ReplyDelete

Silakan komentar